Rabu, 18 Januari 2012

Bahasa Arab vs Bahasa 'Ajam

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ

Memahami bahasa merupakan suatu bagian yang wajib bagi mahluk Allah yang bernama manusia. Karena dengan bahasa, seseorang dapat mengekspresikan apa yang di kehendakinya, atau dengan bahasa itu tadi manusia dapat berhubungan/ bersosialisasi dengan manusia yang lain(1) . Memang kebanyakan orang memahami bahasa identik dengan berbicara (ekspresi melalui mulut), padahal banyak saudara-saudara kita yang berkomunikasi dengan gerak (isyarat).

Yang akan kita bahas disini adalah yang pertama yaitu misteri bahasa yang ada di dunia. Memang dewasa ini bahasa Inggris merupakan bahasa yang dikenal oleh hampir semua penduduk bumi. Karena dari pengguna lokalnya (orang Inggris) sendiri mampu mengeksplor bahasanya, walaupun dengan berbagai cara, lewat produk penjajahan misalnya dan lain sebagainya.

Kita tahu negara super power Amerika, Australia dan masih banyak lagi diantara Negara-negara besar maupun kecil menggunakan jasa bahasa tersebut, adapun akhir-akhir ini bahasa yang menggeliat di kawasan Asia adalah mandarin dan Jepang. Inipun ditentukan oleh kreatifitas dari pemiliknnnya. Semisal Jepang, dengan berbagai produk industri yang diluncurkan mau tidak mau konsumen dari produk-produk tersebut sedikit banyak akan bersinggungan dengan bahasa Jepang. Faktor inilah yang pada akhirnya mendorong masyarakat (negara) konsumen akan belajar bahasa Jepang.


ARABIC FOR MOSLEM

Kita sebagi umat Islam agaknya tidak bisa terlepas dari bahasa Arab yang merupakan
bahasa persatuan, bahasa universal, karena masodir(sumber-sumber) petunjuk pegangan hukum, baik pidana maupun perdata itu semua bersumber dari Al-qur'an yang merupakan bahasa Arab asli. Begitu juga dengan rasulnya yang di utus dangan lisan Arab asli (fashih). (QS. An-Nahl: 103)



Keistimewaan bahasa Arab antara lain:



1. Sejak zaman dulu hingga sekarang bahasa Arab merupakan bahasa yang selalu hidup. Atau dengan arti lain, bahasa Arab tidak mengalami perubahan, walaupun bahasa Arab membuka diri dengan derasnya perkembangan budaya peradaban bahasa, baik perkembangan teknologi maupun sains. Didalam sejarah dunia tidak ada satu bahasapun yang tidak berubah selain bahasa Arab, yaitu bahasa yang menguasai daerah hampir setengah jagat, dari Al Jazair sampai Pakistan.



Bahasa Inggris yang dielu-elukan oleh kebanyakan dari kita. Apabila kita membaca bahasa Inggris seribu tahun yang lalu pasti kita tidak akan mengerti lagi. Demikian pula bahasa Belanda, kalau kita baca buku bahasa Belanda yang ada di Jakarta yang berumur 300 tahun itu, pasti kita tidak akan mengerti lagi, sebab bahasa Belanda yang dulu itu lain sekali dengan bahasa Belanda yang ada sekarang ini. Demikian pula dangan bahasa Perancis, bahasa Italy. Bahkan bahasa Indonesia sendiri selama kurun waktu enampuluh tahun saja sudah banyak berubah, coba kita baca text proklamasi kita sudah asing dengan ejaan yang digunakan waktu itu. Tidak satupun bahasa di dunia ini yang tetap hebat dan tetap sanggup mampertahankan keaslianya kecuali bahasa Arab. Disinilah letak kelebihan bahasa Arab dibanding dengan bahasa lain.

Begitu juga dengan Bible (Injil) bahkan lebih ironis lagi, sampai-sampai tidak di ketahui siapa penulisnya sampai sekarang. Meskipun Bible kitab yang sangat tua dan mungkin paling banyak dikaji manusia, tetapi tetap masih merupakan misteri hingga kini siapa penulisnya. (It is a strange fact that we have never know with certainly who produced the book that has played a central role in our civilazion)(2). Dua pakar Yahudi Israel Frinkel Stein dan Neil Asher Silberman pada tahun 2002 yang lalu menulis buku: The Bible Unearthed: Arceology's new vision of ancient Israel and the origin of its sacret texts. Isinya memberkan kritik yang tajam terhadap berbagai data sejarah dalam Bible(3). Profesor Bruce M. Metzger(4) dalam bukunya "The texs" of the New Testment: Its Transmission, Corruption, and Restoration"(Oxford university press, 1985) menunjukkan problematika teks yang sangat serius. Dan masih banyak sekali Ilmuan yang mengkritik tajam tentang keabsahan Bible. Ini semua dikarenakan problem bahasa dalam Bible yang bermasalah bahkan dikatakan, bahasa aslinya sudah punah.

Sampai sekarang ini problem tersebut menimbulkan berbagai macam versi teks Bible yang tidak dapat di hindari lagi. Hingga kini ada sekitar 5000 manuskrip teks Bible dalam bahasa Yunani (Greek). Cetakan pertama The New Testament bahasa Greek terbit di Basel 1516, disiapkan oleh Deiderius Eramus. (ada yang menyebut tahun 1514 terbit The New Testament edisi Greek di Spanyol). Karena tidak ada manuskrip Greek yang lengkap, Erasmus menggunakan berbagai versi untuk melengkapinya(5).

Lain halnya dengan bahasa Arab yang dalam kurun 1500 tahun bahkan lebih tidak mengalami perubahan sedikitpun. Sehingga kita dapat memahami arti, tafsir maupun ta'wil dari ayat-ayat Al-qur'an walaupun dengan gaya bahasa termodern dan terkini pun tanpa mengalami kesulitan.

Tidak ada satu bahasa di dunia ini yang tetap hebat dan sanggup mempertahankan keasliannya kecuali bahasa Arab, disinilah letak keunggulan bahasa Arab dibanding bahasa-bahasa lain. Itu tak lain tak bukan karena ada Al Qur'an yang menjaganya (Bahasa Arab). Beda dengan Bible yang jika ingin mempelajarinya harus menyelamatkan bahasanya dulu, sedangkan bahasanya yang asli sudah tidak ada (punah).



2. Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan.

Ini disebabkan karena perbendaharaan bahasa Arab yang sangat luas, seuatu yang tidak bisa dungkapkan dengan kata-kata oleh bahasa lain, akan dengan mudah dapat di ekspresikan dengan bahasa Arab. Bentuk-bentuk kata dalam dalam bahasa Arab mempunyai tashrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan. Yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain(6).


HUKUM PENULISAN AL-QUR'AN DENGAN BAHASA LAIN.


Wahyu Allah yang di turunkan kepada nabi-nabi itu ada yang tertulis dan terbaca, dan adapula yang tak tertulis dan tak terbaca. Wahyu-wahyu yang tertulis dan terbaca itulah yang dinamakan dengan kitab-kitab suci, yaitu wahyu-wahyu yang besar dan penting.

Kitab-ktab suci itu menurut banyak ahli tafsir berjumlah 104 buah. Tapi semuanya sudah hilang, karena tak terpelihara dengan baik setelah meninggalnya nabi-nabi dan rasul-rasul yang membawanya (Tafsir Ibnu Adil).

Seluruh isi dari kitab-kitab suci yang telah hilang, akhirnya diturunkan Allah kepada nabi Musa as. Dan dinamakan Taurat. Tetapi sepeninggal nabi Musa as. Kitab taurat inipun hilang pula. Sebab itulah Allah lalu mengutus Nabi Isa as.dan kepada beliau diturunkan kembali semua isi kitab Taurat yang hilang itu dan kitab ini dinamai Injil. Tetapi sepeninggal Nabi Isa as. Kitab Injilpun tidak ada yang memeliharanya, sehingga hilang pula, persis seperti yang di alami oleh kitab-kitab sebelumnya. Kemudian Allah mengutus Nabi Muhammad Saw. dengan mewahyukan kepada beliau semua isi kitab-kitab suci yang sudah hilang itu dan dinamai dengan Al Qur'an atau Al Furqon(7).

Al-Qur'an memang berbeda dari pada ktab yang lain, walaupun dikaji oleh ribuan bahkan jutaan ilmuan di seantero bumi ini dari zamannya Nabi Muhammad Saw. Hingga sekarang dan bahkan sampai umur dunia ini habispun (kiamat) tidak akan habis ilmu yang terkandung di dalamnya.

Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab yang Jelas (Mubin) dan kepada utusan yang mubin pula (Qs. An Nahl 103). Oleh karena itu Ulama' sepakat dalam menetapkan hukum HARAM! bagi siapa saja yang menulis Al-Qur'an dalam bahasa 'Ajam (bahasa selain bahasa arab)(8) yang demikan di karenakan bahasa 'Ajam tidak akan mampu menandingi keunggulan bahasa arab.

Pada tahun 1950 seorang pendeta utusan dari PBB yang berkebangsaan Australia yang di tugaskan untuk menyelidiki terjemah Bible di seluruh dunia.Karena Bible sudah diterjemahkan ke dalam beribu-ribu bahasa, sehingga sudah banyak perubahan dan kehilangan bentuk aslinya. Pendeta tersebut menyatakan kekaguman dan salut dengan agama Islam yang tidak bisa di tandingi dengan agama Kristen.

Umat Islam mempunyai kitab suci al-Qur'an yang masih tetap asli seperti dahulunya, umat Islam masih mempunyai bahasa kesatuan dalam melakukan sholat. Dan Al-Qur'an tetap asli dalam bahasa arab, lain halnya dengan agama Kristen.

Amat bodoh kalau umat Islam yang mempunyai kitab suci dalam bahasa asli akan merubahnya dengan bahasa-bahasa lain.

Itu semua adalah sedikit dari sekian banyaknya kehebatan bahasa Arab. Namun juga tidak sedikit dari umat Islam sendiri yang cuwek bahkan tidak suka dengan bahasa Arab, ada juga yang minder dan tidak pede dengan bahasa Arab yang kita miliki.

Oleh sebab itu pesan saya - penulis - kepada saudara-saudara Islam. Kalau saudara mengaku muslim, selain saudara beragama Islam saudara juga harus mempertahankan bahasa Arab. Sebagai bahasa kesatuan umat Islam.

Umat Yahudi tidak mempunyai bahasa kesatuan agama! Orang Kristen tidak mempunyai dan tidak ada sama sekali bahasa kesatuan agama, meskipun katanya orang Kristen itu hebat-hebat! Demikan pula umat Budha, meskipun bangsa India banyak beragama Budha, bangsa Cina banyak yang beragama Budha tetapi bahasa kesatuanya tidak ada.

Saudara-saudara!

Alhamdulillah, kita umat islam mempunyai bahasa kesatuan. Bahasa yang tidak ada pada agama-agama lain di dunia ini. Bahkan sekarang bahasa Arab di masukan menjadi salah satu bahasa resmi PBB. Kita harus bangga.

Kenapa bukan bahasa Yunani yang menjadi bagian dari bahasa PBB, meskipun bangsa itu telah melahirkan plato, Aris toteles dan Sokrates? Kenapa bukan bahasa India yang menjadi bagian dari bahasa PBB, meskipun bangsa itu telah melahirkan Shidarta Gautama? Kenapa bukan bahasa Yahudi yang menjadi bagian dari bahasa PBB, meskipun bangsa itu telah melahirkan Yesus Kristus?

(http://fasta267-attanwir.blogspot.com/2008/11/bahasa-arab-vs-bahasa-ajam.html)


Kelebihan Bahasa Arab dibanding bahasa lain



1. Sebagai bahasa yang sudah tua dan tetap digunakan umat manusia hingga hari ini, wajar pula bila bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak. Bahkan para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling menakjubkan. Kata unta yang dalam bahasa Indonesia hanya ada satu padanannya, ternyata punya 800 padanan kata dalam bahasa arab, yang semuanya mengacu kepada satu hewan unta. Sedangkan kata 'anjing' memiliki 100-an padanan kata.

Fenomena seperti ini tidak pernah ada di dalam bahasa lain di dunia ini. Dan hanya ada di dalam bahasa arab, karena faktor usia bahasa arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari hingga hari ini. Dengan alasan ini maka wajar pula bila Alloh SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa yang dipakai di dalam Al-Qur'an.


2. Kenyataannya, sejarah manusia belum pernah mengenal sebuah bahasa pun yang tetap eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya usia, selebihnya hanya tinggal peninggalan sejarah. Bahkan bahasa Inggris sekalipun masih mengalami kesenjangan sejarah. Maksudnya, bahasa Inggris yang digunakan pada hari ini jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang Inggris di abad pertengahan. Kalau Ratu Elizabeth II masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan 'mbah buyut'-nya, King Arthur, yang hidup di abad pertengahan, mereka tidak bisa berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris di zamannya. Mengapa?

Karena meski namanya masih bahasa Inggris, tapi kenyataannya bahasa keduanya jauh berbeda. Karena setiap bahasa mengalami perkembangan, baik istilah maupun grammar-nya. Setelah beratus tahun kemudian, bahasa itu sudah jauh mengalami deviasi yang serius.

Yang demikian itu tidak pernah terjadi pada bahasa Arab. Bahasa yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai orang arab yang hidup di abad ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang dipakai oleh Raja Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Kalau seandainya keduanya bertemu dengan mesin waktu, mereka bisa 'ngobrol ngalor ngidul' hingga subuh dengan menggunakan bahasa arab.

Dengan kenyataan seperti ini, wajarlah bila Alloh SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur'an Al-Kariem yang abadi. Kalau tidak, boleh jadi Al-Qur'an sudah musnah seiring dengan musnahnya bahasanya.


3. Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kemampuannya menampung informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang singkat. Sebuah ungkapan yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata dalam bahasa arab, mampu memberikan penjelasan yang sangat luas dan mendalam. Sebuah kemampuan yang tidak pernah ada di dalam bahasa lain.

Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur'an yang bisa dibuat dengan lebih singkat dari bahasa arab aslinya. Semua bahasa umat manusia akan bertele-tele dan berpanjang-panjang ketika menguraikan isi kandungan tiap ayat. Sebagai contoh, lafadz 'ain dalam bahasa arab artinya 'mata', ternyata punya makna lain yang sangat banyak. Kalau kita buka kamus dan kita telusuri kata ini, selain bermakna mata juga punya sekian banyak makna lainnya. Di dalam kamus kita mendapati makna lainnya, seperti manusia, jiwa, hati, mata uang logam, pemimpin, kepala, orang terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu negeri, penghuni rumah, sesuatu yang bagus atau indah, keluhuran, kemuliaan, ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia, inti masalah, komandan pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga, pandangan, dan lainnya.

Bahasa lain tidak punya makna yang sedemikian padat yang hanya terhimpun dalam satu kata dan hurufnya hanya ada tiga.


4. Sesuai dengan fungsi Al-Qur'an yang salah satunya sebagai pedoman hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur'an harus berisi beragam materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu. Dan kita tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap disiplin ilmu pasti berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam sebuah disiplin ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilah-istilah yang ada di dalam disiplin ilmu lainnya.

Dan kalau beragam petunjuk yang mencakup beragama disiplin ilmu itu harus disatukan dalam sebuah kitab yang simpel, harus ada sebuah bahasa yang mudah, sederhana tapi tetap mengandung banyak informasi penting di dalamnya. Bahasa itu adalah bahasa Arab. Karena bahasa itu mampu mengungkapkan beragam informasi dari beragam disiplin ilmu, namun tetap cair dan mudah dimengerti. Dan saking mudahnya, bahkan bisa dihafalkan di luar kepala.

Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah mudah untuk dihafalkan, bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun mampu menghafal jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa menghafal apa saja di luar kepala, sampai-sampai mereka tidak terlalu butuh lagi dengan alat tulis atau dokumentasi. Kisah cerita yang tebalnya berjilid-jilid buku, bisa digubah oleh orang arab menjadi jutaan bait puisi dalam bahasa arab dan dihafal luar kepala dengan mudah. Barangkali fenomena ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tulis menulis kurang berkembang di kalangan bangsa arab saat itu. Buat apa menulis, kalau semua informasi bisa direkam di dalam otaknya?


5. Salah satu keunikan bahasa arab adalah keindahan sastranya tanpa kehilangan kekuatan materi kandungannya. Sedangkan bahasa lain hanya mampu salah satunya. Kalau bahasanya indah, kandungan isinya menjadi tidak terarah. Sebaliknya, kalau isinya informatif maka penyajiannya menjadi tidak asyik diucapkan.

Ada sebuah pintu perlintasan kereta api yang modern di Solo. Setiap kali ada kereta mau lewat, secara otomatis terdengar rekaman suara yang membacakan peraturan yang terkait dengan aturan perlintasan kereta. Awalnya, masyarakat senang mendengarkannya, tapi ketika setiap kali kereta mau lewat, suara itu terdengar lagi, maka orang-orang menjadi jenuh dan bosan. Bahkan mereka malah merasa terganggu dengan rekaman suara itu. Ada-ada saja komentar orang kalau mendengar rekaman itu berbunyi secara otomatis.

Tapi lihatlah surat Al-Fatihah, dibaca orang ribuan kali baik di dalam shalat atau di luar shalat, belum pernah ada orang yang merasa bosan atau terusik ketika diperdengarkan. Bahkan bacaan Al-Qur'an itu begitu sejuk di hati, indah dan menghanyutkan. Itu baru pendengar yang buta bahasa arab. Sedangkan pendengar yang mengerti bahasa arab, pasti ketagihan kalau mendengarnya.Bahkan para2 syekh2 atau orang yg bnar2 paham bahasa Arab kita lihat bila sholat atau berdoa smpai menangis.Kita semua tahu kisah2 ttg Rasulullah dan sahabat2 beliau waktu menangis saat membaca Al Quran,bahkan kita tahu Umar Ibn Khattab yang pribadinya keras(sebelum masuk islam) hatinya luluh saat mendengar QS Toha dibacakan.

Tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa tetap terdengar indah ketika dibacakan, namun tetap mengandung informasi kandungan yang kaya, kecuali bahasa arab. Maka wajarlah bila Alloh SWT berfirman dengan bahasa arab.



(http://allamuddin.blogspot.com/2009/06/alasan-bahasa-arab-sebagai-bahasa-quran.html)



Wallahu A'lam...

Save Page URL


SHARE TWEET
Terimakasih sudah membaca artikel Bahasa Arab vs Bahasa 'Ajam dengan URL https://oase-fiza.blogspot.com/2012/01/bahasa-arab-vs-bahasa-ajam.html. Sempatkan juga untuk membaca artikel-artikel menarik lainnya.

0 komentar:

Tulis komentar anda untuk artikel Bahasa Arab vs Bahasa 'Ajam di atas!